Minggu, 14 Oktober 2012

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG


THE ACCAUNTING CYCLE

Siklus akuntansi adalah proses penyediaan informasi keuangan yang meliputi tahap pencatatan dan ikhtisar sampai dengan tahap penyusunan laporan keuangan berdasarkan tahapan-tahapan penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan adalah sebuah bentuk penyampaian informasi keuangan kepada pemakai informasi dalam bentuk debit dan kredit agar mudah dipahami, relevan, andal, dan dapat di bandingkan.

Secara garis besar siklus akuntansi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Siklus akuntansi perusahaan jasa dan siklus akuntansi perusahaan dagang. Terdapat perbedaan cukup signifikan antara kedua siklus akuntansi tersebut. Untuk memahami lebih lanjut tentang perbedaan bentuk siklus akuntansi perusahaan dagang dengan siklus akuntansi perusahaan jasa, dapat dilihat pada informasi berikut:

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Secara umum bentuk siklus akuntansi perusahaan jasa meliputi:

1. Pembuatan bukti transaksi
2. Membuat jurnal/buku harian atas transaksi yang terjadi sesuai berdasarkan tanggal transaksi
3. Pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar (pembuatan buku besar)
4. Membuat ayat jurnal penyesuaian
5. Pembuatan kertas kerja
6. Menyusun laporan keungan
7. Membuat jurnal penutup
8. Penutupan buku besar
9. Neraca sisa/saldo setelah penutupan
10.Membuat jurnal pembalik

siklus akuntansi perusahaan dagang pada dasarnya
mempunyai tahapan sama dengan tahapan siklus akuntansi perusahaan
jasa, meliputi proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan
pelaporan. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar, yaitu :

1. Karakteristik perusahaan dagang, tahapan dalam siklus akuntansi perusahaan dagang,
dan proses pencatatan transaksi akuntansi dengan menggunakan jurnal umum.

2. Proses pencatatan transaksi akuntansi dengan menggunakan
jurnal khusus dan posting jurnal-jurnal khusus ke dalam buku besar umum
dan buku besar pembantu.

3. Siklus akuntansi untuk perusahaan dagang
sampai dengan penyusunan laporan keuangan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan adanya beberapa perbedaan antara perusahaan jasa dan dagang.
Seperti hal-nya dalam perusahaan jasa,maka dalam perusahaan dagang pun siklus akuntansinya terdiri dari :
a.jurnal (buku harian)
b.posting
c.neraca saldo
d.ayat jurnal penyesuaian
e.neraca lajur
f.laporan keungan
g.ayat jurnal penutup
h.neraca saldo setelah penutup

Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang secara khusus digunakan untuk mencatat transaksi yang sering terjadi berulang ulang. Tujuan jurnal khusus.
1.Mengelompokan transaksi yang sering terjadi
2.Mengurangi pekerjaan posting kebuku besar
3.Sebagai pengendali intern
Tujuan Jurnal khusus
tujuan dan bentuk dari jurnal-jurnal khusus yang dipergunakan oleh perusahaan perdagangan sudah tentu akan berbeda antara satu dengan yang lain, tergantung dari kebutuhan perusahaan. Pada perusahaan-perusahaan yang berukuran sedang, jurnal khusus yang paling sering dipakai untuk mencatat transaksi yang terjadi berulang-ulang umumnya meliputi:

Jurnal
Mencatat Transaksi
Jurnal Penjualan (Sales Journal)
Penjualan secara kredit
Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipts Journal)
Penerimaan uang kas dari segala sumber
Jurnal Pembelian (Purchases Journal)
Pembelian barang dagangan dan barang-barang lain secara kredit
Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payments Journal)
Pengeluaran uang kas untuk segala tujuan
Jurnal Umum (General Journal)
Transaksi yang tidak bisa dicatat ke dalam keempat jurnal khusus di atas

Contoh :
Penjualan
Penjualan barang dagang secara tunai dicatat sebagai debit pada akun kas dan kredit pada akun penjualan. Dalam praktek, biasanya penjualan secara tunai ini dicatat dalam buku penerimaan kas.
Penjualan barang dagang secara kredit dicatat sebagai debit pada akun piutang dagang dan kredit pada akun penjualan.

Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
2005
Okt 11

Piutang Usaha
Penjualan

121
411

Rp      100.000,-


Rp     100.000,-

Untuk menghindarkan pencatatan yang berulang-ulang atas transaksi penjualan secara kredit dapat digunakan sebuah jurnal khusus, yaitu jurnal penjualan.
Setiap pencatatan ke dalam jurnal harus didasarkan atas suatu dokumen yang merupakan bukti dari transaksi penjualan, biasanya disebut dengan faktur penjualan. Salah satu contoh faktor penjualan nampak seperti di bawah ini.


PD HENDRA
Jalan D. Tondano 19 Malang



Kepada yth.                                                              Malang, 2 Desember 2005
PD Garuda
Kompleks Pertokokan Sawojajar
Malang

Banyaknya
Keterangan
Harga Satuan
Jumlah
750
20
20
Beras
Gula
Minyak Goreng
6.000
15.000
7.500
4.500.000
600.000
300.000
Jumlah
5.400.000


Hormat kami,



Wijayanto
Kepala Bagian Penjualan

Sumber :

http://id.scribd.com/doc/48723579/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Dagang
http://ulatmedia.blogspot.com/2012/06/siklus-akuntansi-perusahaan-dagang-dan.html
http://ekonomiakuntansievy.blogspot.com/2012/04/siklus-akuntansi-perusahaan-dagang.html

1 komentar:

  1. bagaiman cara buat jurnal neraca saldo setelah buku besar pengelompokan,..

    BalasHapus