Jumat, 25 Maret 2011

SEKTOR PERTANIAN


Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kemampuan pertanian kita untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri relatif telah dan sedang menurun dengan sangat besar. Dan sekarang Indonesia berada dalam ancaman rawan pangan, bukan karena tidak adanya pangan tetapi karena pangan untuk rakyat Indonesia sudah tergantung dari supply luar. Selain itu pasar pangan amat besar yang kita miliki diincar oleh produsen pangan luar negeri yang tidak menginginkan Indonesia memiliki kemandirian di bidang pangan. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayat imanusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. yang dilakukan Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia sebelum era krisis, tidak menggambarkan bahwa yang mengalami pertumbuhan adalah unit-unit usaha yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Justru sebaliknya, yang mendorong pertumbuhan adalah unit-unit usaha yang dimiliki asing dan para konglomerat. Begitu pula dengan semakin meningkatnya pendapatan perkapita Indonesia tidak menunjukkan penghasilan setiap warga negara Indonesia bertambah baik. Di dalam Produk Domesti Brutto (PDB) terdapat milik orang asing yang kontribusinya cukup besar.




1.2 Tujuan sektor pertanian


Sebagai kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baki industri, atau sumber energi , serta untuk mengelola lingkungan hidup . Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam, serta pembesaran hewan ternak, meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstrasksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitas hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Inti dari ilmu-ilmu pertanian adalah biologi dan ekonomi. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah air, meteorologi, permesinan pertanian, biokima, dan statistika, juga dipelajari dalam pertanian.


1.3    Usaha petani


Adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh : petani tembakau atau petani ikan. Pelaku budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.



1.4  Mundurnya sektor Pertanian di Indonesia



Kondisi prihatin tidak saja terjadi pada tatanan ekonomi Makro yang ada,ternyata untuk Sektor Pertanian di Indonesia juga mengalami penurunan,hal ini disebabkan oleh banyak faktor,harusnya hal ini segera ditanggapi secara serius oleh pemerintah,bayangkan saja jika Pertanian yang merupakan faktor utama penggerak Ekonomi mengalami penurunan.

Seperti yang diberitakan pada media cetak kompas bahwa Sektor Pertanian Mengalami Penurunan yang mengkuatirkan,simaklah bagaimana perkembangan terakhir sektor Pertanian Indonesia yang nota bene adalah penggerak Hasil Bumi di bumi Indonesia:

Pembangunan pertanian dalam lima tahun terakhir berjalan mundur. Departemen Pertanian kehilangan visi jangka panjang dalam membangun sektor pertanian dan terjebak pada penanganan masalah yang serba mendesak.

Sudah lama kita mengembangkan pemikiran membangun sistem dan usaha agrobisnis dengan membangun sektor hulu-hilir dan jasa penunjang secara bersama-sama, tetapi tidak berlanjut. Konsentrasi pembangunan pertanian lima tahun terakhir hanya pada tingkat on farm, kata mantan Mentan Bungaran Saragih pada workshop bertema ”Mencari Alternatif Pembiayaan Pertanian.

Menurut Bungaran, karena kehilangan visi jangka panjang, pembangunan pertanian akhirnya terjebak dan bersifat musiman. Ketika ada banjir dan kekeringan terkejut, ada impor atau ekspor ramai. Masalah pertanian jangka panjang tidak menjadi prioritas.

Sementara itu, Dirjen Anggaran Departemen Keuangan Anny Ratnawati mengungkapkan, anggaran untuk sektor pertanian ada dan alokasinya juga besar. Hanya pemanfaatan anggaran itu yang masih belum optimal.

Data Ditjen Anggaran menunjukkan, alokasi anggaran untuk belanja pupuk tahun 2009 sebesar Rp 17,5 triliun atau naik sekitar Rp 15,5 triliun dibandingkan tahun 2005. Anggaran subsidi benih tahun ini naik menjadi Rp 1,3 triliun dari tahun 2005 yang hanya Rp 120 miliar.



  •  Pengeluaran anggaran



Alokasi anggaran untuk kegiatan bantuan sosial Deptan naik dari Rp 217 miliar tahun 2005 menjadi Rp 3,2 triliun tahun 2009. Subsidi kredit ketahanan pangan dan energi juga naik dari Rp 167 miliar menjadi Rp 843 miliar. Total anggaran untuk pertanian bahkan mencapai Rp 40 triliun tahun ini.

Pertanyaannya, pengeluaran anggaran berlipat-lipat itu komparabel atau tidak dengan produktivitas dan produksi pertanian. Karena ini akan ditanya masyarakat.
Deptan pernah meminta anggaran untuk subsidi kredit pembibitan sapi Rp 1 triliun. Ketika disediakan dananya, mereka menawar agar Rp 1 triliun untuk lima tahun saja. Lalu menawar turun menjadi Rp 250 miliar, tetap tidak bisa, akhirnya minta Rp 145 miliar saja.



1.5 Masalah – masalah yang di hadapi seketor pertanian di indonesia yaitu :



Kemampuan pertanian, ketergantungan pasokan dari luar dan produsen pangan luar negeri yang tidak menginginkan kemandirian pertanian Indonesia.
Kemampuan pertanian kita untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri relatif telah dan sedang menurun dengan sangat besar. Dan sekarang Indonesia berada dalam ancaman rawan pangan, bukan karena tidak adanya pangan tetapi karena pangan untuk rakyat Indonesia sudah tergantung dari supply luar. Selain itu pasar pangan amat besar yang kita miliki diincar oleh produsen pangan luar negeri yang tidak menginginkan Indonesia memiliki kemandirian di bidang pangan.


1.6 Langkah mengatasi masalah sektor pertanian di indonesia.



Harus dibuat road map (peta jalan) untuk industri berbasis agro dan perkebunan, regionalisasi pengembangan komoditi untuk menuju skala ekonomi dan aglomerasi, pengembangan pertanian tanaman pangan, peternakan dan industri kecil menengah pedesaan. ”Dengan adanya peta jalan di tiga ranah maka diharapkan pengembangan pertanian kita menjadi lebih fokus dan terarah.




1.7Aspek penting dari sektor pertanian yang harus di perhatikan.



Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur dan social capital untuk sektor pertanian guna meningkatkan efesiensi, produktivitas dan inovasi. Pemerintah baik pusat maupun daerah harus lebih proaktif dalam membangun inisiatif dan tindakan untuk membuat jejaring kersajama usaha tani sebagai agenda pembangunan daerah. ”Selain itu pemerintah harus berani dan tegas dalam membuka, menciptakan, dan mengamankan pasar produk pertanian dan memihak petani.

Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo Prof. Dr. Winarni Monoarfa, MS menambahkan, Provinsi Gorontalo telah memberikan contoh. Dengan kebijakan agropolitan yang diterapkan oleh Gubernur Fadel Muhammad bersama Wakil Gubernur Gusnar Ismail wagub, Gorontalo berhasil meningkatkan produksi pangan secara lestari pada tingkat harga yang pantas untuk petani dan membangun daya saing serta berhasil mengekspor jagung ke Malaysia, Korea dan Filipina. ”Ini diakui oleh Pemerintah tiga tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan pangan nasional dan Gorontalo
.



1.8 Sektor pertanian dan setrukrut perekonomian Indonesia.



Struktur perekonomian Indonesia merupakan topik strategis yang sampai sekarang masih menjadi topik sentral dalam berbagai diskusi di ruang publik. Kita sudah sering mendiskusikan topik ini jauh sebelum era reformasi tahun 1998. Gagasan mengenai langkah-langkah perekonomian Indonesia menuju era industrialisasi, dengan mempertimbangkan usaha mempersempit jurang ketimpangan sosial dan pemberdayaan daerah, sehingga terjadi pemerataan kesejahteraan kiranya perlu kita evaluasi kembali sesuai dengan konteks kekinian dan tantangan perekonomian Indonesia di era globalisasi.

Tantangan perekonomian di era globalisasi ini masih sama dengan era sebelumnya, yaitu bagaimana subjek dari perekonomian Indonesia, yaitu penduduk Indonesia sejahtera. Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang sangat besar, sekarang ada 235 juta penduduk yang tersebar dari Merauke sampai Sabang. Jumlah penduduk yang besar ini menjadi pertimbangan utama pemerintah pusat dan daerah, sehingga arah perekonomian Indonesia masa itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya.

Berdasarkan pertimbangan ini, maka sektor pertanian menjadi sektor penting dalam struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa, maka kita mulai mencanangkan masa depan Indonesia menuju era industrialisasi, dengan pertimbangan sektor pertanian kita juga semakin kuat.


Seiring dengan transisi (transformasi) struktural ini sekarang kita menghadapi berbagai permasalahan. Di sektor pertanian kita mengalami permasalahan dalam meningkatkan jumlah produksi pangan, terutama di wilayah tradisional pertanian di Jawa dan luar Jawa. Hal ini karena semakin terbatasnya lahan yang dapat dipakai untuk bertani. Perkembangan penduduk yang semakin besar membuat kebutuhan lahan untuk tempat tinggal dan berbagai sarana pendukung kehidupan masyarakat juga bertambah. Perkembangan industri juga membuat pertanian beririgasi teknis semakin berkurang.

Selain berkurangya lahan beririgasi teknis, tingkat produktivitas pertanian per hektare juga relatif stagnan. Salah satu penyebab dari produktivitas ini adalah karena pasokan air yang mengairi lahan pertanian juga berkurang. Banyak waduk dan embung serta saluran irigasi yang ada perlu diperbaiki. Hutan-hutan tropis yang kita miliki juga semakin berkurang, ditambah lagi dengan siklus cuaca El Nino-La Nina karena pengaruh pemanasan global semakin mengurangi pasokan air yang dialirkan dari pegunungan ke lahan pertanian.

Sesuai dengan permasalahan aktual yang kita hadapi masa kini, kita akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri. Di kemudian hari kita mungkin saja akan semakin bergantung dengan impor pangan dari luar negeri. Impor memang dapat menjadi alternatif solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan kita, terutama karena semakin murahnya produk pertanian, seperti beras yang diproduksi oleh Vietnam dan Thailand. Namun, kita juga perlu mencermati bagaimana arah ke depan struktur perekonomian Indonesia, dan bagaimana struktur tenaga kerja yang akan terbentuk berdasarkan arah masa depan struktur perekonomian Indonesia.

Struktur tenaga kerja kita sekarang masih didominasi oleh sektor pertanian sekitar 42,76 persen (BPS 2009), selanjutnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 20.05 persen, dan industri pengolahan 12,29 persen. Pertumbuhan tenaga kerja dari 1998 sampai 2008 untuk sektor pertanian 0.29 persen, perdagangan, hotel dan restoran sebesar 1,36 persen, dan industri pengolahan 1,6 persen.

Sedangkan pertumbuhan besar untuk tenaga kerja ada di sektor keuangan, asuransi, perumahan dan jasa sebesar 3,62 persen, sektor kemasyarakatan, sosial dan jasa pribadi 2,88 persen dan konstruksi 2,74 persen. Berdasarkan data ini, sektor pertanian memang hanya memiliki pertumbuhan yang kecil, namun jumlah orang yang bekerja di sektor itu masih jauh lebih banyak dibandingkan dengan sektor keuangan, asuransi, perumahan dan jasa yang pertumbuhannya paling tinggi.

Data ini juga menunjukkan peran penting dari sektor pertanian sebagai sektor tempat mayoritas tenaga kerja Indonesia memperoleh penghasilan untuk hidup. Sesuai dengan permasalahan di sektor pertanian yang sudah disampaikan di atas, maka kita mempunyai dua strategi yang dapat dilaksanakan untuk pembukaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia di masa depan. 

Struktur perekonomian Indonesia sekarang adalah refleksi dari arah perekonomian yang dilakukan di masa lalu. Era orde baru dan era reformasi juga telah menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor penting yang membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Sektor pertanian juga menyediakan pangan bagi masyarakat Indonesia.

Saat ini kita mempunyai kesempatan untuk mempersiapkan kebijakan yang dapat membentuk struktur perekonomian Indonesia di masa depan. Namun, beberapa permasalahan yang dihadapi sektor pertanian di masa ini perlu segera dibenahi, sehingga kita dapat meneruskan hasil dari kebijakan perekonomian Indonesia yang sudah dibangun puluhan tahun lalu, dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia sampai saat sekarang ini.



1.9 Strategi dalam sektor pertanian.



Strategi pertama adalah melakukan revitalisasi berbagai sarana pendukung sektor pertanian, dan pembukaan lahan baru sebagai tempat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia. Keberpihakan bagi sektor pertanian, seperti ketersediaan pupuk dan sumber daya yang memberikan konsultasi bagi petani dalam meningkatkan produktivitasnya, perlu dioptimalkan kinerjanya. Keberpihakan ini adalah insentif bagi petani untuk tetap mempertahankan usahanya dalam pertanian. Karena tanpa keberpihakan ini akan semakin banyak tenaga kerja dan lahan yang akan beralih ke sektor-sektor lain yang insentifnya lebih menarik.

Strategi kedua adalah dengan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung bagi sektor lain yang akan menyerap pertumbuhan tenaga kerja Indonesia. Sektor ini juga
merupakan sektor yang jumlah tenaga kerjanya banyak, yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta industri pengolahan. Sarana pendukung seperti jalan, pelabuhan, listrik adalah sarana utama yang dapat mengakselerasi pertumbuhan di sektor ini.



1.10 Pemerintah Serius Bangun Sektor Pertanian dan Perikanan tahun 2007.



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa pemerintah sangat serius membangun sektor pertanian dan perikanan, hal itu ditunjukkan antara lain dengan meningkatkan anggaran di kedua sektor itu dari tahun ke tahun. Presiden menegaskan hal ini dalam sambutan pembukaan Pekan Nasional (Penas) XII Petani Nelayan Indonesia 2007, di lapangan Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Sembawa, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kita ingin meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani dan nelayan.
Kita ingin meningkatkan ketahanan pangan. Pemerintah dalam rangka melaksanakan kebijakan itu telah terus meningkatkan anggaran pertanian, perikanan, kelautan dan kehutanan. Tiap tahun anggaran terus meningkat, juga bantuan-bantuan langsung yang terus untuk peningkatan sektor-sektor itu.

Peningkatan anggaran itu, antara lain, ditunjukkan dengan APBN untuk pupuk murah dan bersubsidi dari tahun 2004 sampai sekarang, yang meningkat dari Rp 1,8 trilyun menjadi Rp 5,8 trilyun, atau naik 350 persen. Tujuannya agar pupuk dapat didistribusikan lebih banyak lagi. Lalu anggaran untuk benih unggulan gratis dulu Rp 80,9 milyar kini menjadi Rp 1 trilyun, atau meningkat 1300 persen. “Mudah-mudahan pupuk dan benih ini benar-benar terdistribusi secara cepat dan tepat ke komunitas petani di seluruh tanah air.

Subsidi bunga untuk petani plasma di perkebunan jumlahnya juga tidak sedikit, sekitar Rp 1 trilyun. Ini contoh bagaimana kita ingin menunjukkan bahwa pemerintah serius meningkatkan sektor pertanian dan perikanan. Untuk sektor nelayan ada bantuan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.

Agar kebijakan pemerintah berhasil, kesejahteraan petani nelayan meningkat, Presiden menegaskan perlunya tiga hal untuk sama-sama kita lakukan. Pertama, para pejabat mulai tingkat menteri hingga lurah, harus memimpin langsung dan turun ke lapangan memberikan perhatian. Kedua, perlu dukungan dari sektor-sektor lain di luar pertanian, seperti infrastruktur, penambahan anggaran, akses modal dan pasar. Presiden mengimbau bank menyalurkan kredit lunak bagi para petani dengan syarat yang mudah. Ketiga, Presiden meminta para ahli pertanian dan perikanan untuk terus mengembangkan inovasi teknologi pertanian dan perikanan.

Presiden juga menggambarkan bahwa sejak awal 2007 sektor pertanian secara umum telah terjadi kemajuan. Ada peningkatan produksi padi, peternakan, perikanan dan perkebunan. Ada peningkatan penanaman modal, baik modal dalam negeri maupun modal asing. Hal ini dilihat dari nilai investasi dan persetujuannya.



1.11 Nasib Sektor Pertanian dan Industri.



Kecemasan terhadap masa depan ekonomi nasional telah mendapatkan konfirmasi yang meyakinkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa hari lalu. Para pengamat ekonomi sudah lama mengingatkan bahaya involusi pertanian dan gejala deindustrialisasi sehingga diharapkan pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap persoalan ini.

Namun, data yang disampaikan BPS menyodorkan fakta yang kian membuat prihatin karena sektor pertanian hanya tumbuh 2,9 persen dan sektor industri tumbuh 4,5 persen (padahal pertumbuhan ekonomi sepanjang 2010 mencapai 6,1 persen).

Seperti tahun-tahun sebelumnya, penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia didominasi sektor-sektor non-tradeable seperti pengangkutan dan komunikasi (13,5 persen), konstruksi (7 persen), perdagangan, hotel dan restoran (8,7 persen). Jika dibuat rata-rata, sektor non-tradeable mencapai pertumbuhan 7,7 persen sepanjang 2010.



·                     Tragedi Pertanian


Sektor pertanian merupakan kisah sukses perekonomian nasional pada masa lampau. Secara tegas GBHN yang pernah dimiliki Indonesia menempatkan sektor pertanian sebagai fondasi pembangunan ekonomi.

GBHN itu kemudian diperinci berdasarkan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang berisi tahap-tahap modernisasi pembangunan sektor pertanian. Tidak mengherankan bila sejak dekade 1980-an Indonesia telah bisa swasembada beras dan memproduksi beberapa komoditas penting dalam jumlah yang besar seperti gula, kedelai, dan jagung.

Di kawasan Asia, Indonesia dianggap sebagai pemain penting sektor pertanian, bahkan dapat memasok kebutuhan negara-negara lain lewat ekspor yang dilakukan, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Pendeknya, selama kurang lebih 15-20 tahun Indonesia telah menempatkan dirinya sebagai pemain besar sektor pertanian di dunia. Namun, setelah krisis 1997/1998 keadaan tiba-tiba berubah sangat cepat.

Secara nasional Indonesia tidak memiliki lagi panduan strategi pembangunan ekonomi yang tegas untuk mendudukkan sektor pertanian sebagai basis perekonomian.

Secara teknis, kebijakan ekonomi banyak didikte oleh asing, khususnya melalui perjanjian letter of intent dengan IMF, yang meliberalisasi sektor pertanian secara drastis. Kenyataan itu membuat insentif melakukan kegiatan produksi di sektor pertanian menjadi menurun karena banjir produk impor.
Implikasinya, produksi beberapa komoditas andalan seperti kedelai dan jagung turun drastis. Sejak saat itu pula, Indonesia telah menjadi importir untuk beberapa komoditas pangan penting.

Pada semester pertama 2008 Indonesia pernah mengalami keadaan yang pahit ketika harga pangan internasional melonjak sangat tajam dan kita sudah menjadi importir pangan. Pada periode 2000-2004 sektor pertanian sempat tumbuh lumayan, rata-rata 3,9 persen, tetapi pada 2005 pertumbuhan sektor pertanian anjlok menjadi 1,79 persen.

Pada periode itu terdapat anomali yang aneh karena pada 2001 pertumbuhan ekonomi sebesar 3,81 persen dan meningkat menjadi 5,76 persen pada 2005, tetapi saat bersamaan sektor pertanian malah merosot pertumbuhannya dari 4,08 persen (2001) menjadi 1,79 persen (2005).

Pola ini seperti berulang saat ini ketika pertumbuhan ekonomi 2010 sebesar 6,1 persen, tetapi sektor pertanian hanya mampu tumbuh 2,9 persen. Celakanya, sampai saat ini sektor pertanian masih menyerap sekitar 41 persen dari total tenaga kerja.

Kehancuran ini bisa terjadi karena sektor pertanian tidak dinafkahi dengan kebijakan dan kelembagaan yang memadai untuk menghidupkannya kembali, bahkan untuk sekadar bertahan dari gempuran komoditas luar negeri pun sudah sangat sulit.











Kesimpulan : jadi hasil yang saya buat diatas tentang sektor pertanian,di indonesia ini sektor pertaniannya masih kurang di mana para petani yang ada di negeri ini masih kurang dan banyaknya angka kemiskinan yang di miliki para petani maka dari itu bahan pangan yang di hasilkan ke dalam negeri ini kurang untuk rakyat,dan indonesia saat ini rawan akan penurunan bahan pangan dan sekarang sudah tergantung daru supply luar,justru yang mendorong pertumbuhan adalah unit-unit usaha yang dimiliki asing dan para konglomerat, Begitu pula dengan semakin meningkatnya pendapatan perkapita Indonesia tidak menunjukkan penghasilan. Ini  harus di selesaikan dengan cara, melakukan revitalisasi berbagai sarana pendukung sektor pertanian, dan pembukaan lahan baru sebagai tempat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia. Keberpihakan bagi sektor pertanian, seperti ketersediaan pupuk dan sumber daya yang memberikan konsultasi bagi petani dalam meningkatkan produktivitas.











Daftar pustaka : http://www.wikipedia.com
                           http://www.republika.go.id
                           http://www.korankompas.co.id
Hasibuan, Malayu SP. 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
BSNP.2006. Standar Isi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
































Kamis, 17 Maret 2011

KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang telah mendunia dan hingga kini masih menjadi isu sentral di belahan bumi manapun. Selain bersifat laten dan aktual, kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh Negara-negara berkembang melainkan negara maju sepeti inggris dan Amerika Serikat. Negara inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri di Eropa. Sedangkan Amerika Serikat bahkan mengalami depresi dan resesi ekonomi pada tahun 1930-an dan baru setelah tiga puluh tahun kemudian Amerika Serikat tercatat sebagai Negara Adidaya dan terkaya di dunia.
Pada kesempatan ini penyusun mencoba memaparkan secara global kemiskinan Negara negara di dunia ketiga, yaitu Negara-negara berkembang yang nota-benenya ada di belahan benua Asia. Kemudian juga pemaparan secara spesifik mengenai kemiskinan di Negara Indonesia. Adapun yang dimaksudkan Negara berkembang adalah Negara yang memiliki standar pendapatan rendah dengan infrastruktur yang relatif terbelakang dan minimnya indeks perkembangan manusia dengan norma secara global. Dalam hal ini kemiskinan tersebut meliputi sebagian Negara-negara Timur-Tengah, Asia selatan, Asia tenggara dan Negara-negara pinggiran benua Asia.
Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu kemiskinan alami dan kemiskinan buatan. kemiskinan alami terjadi akibat sumber daya alam (SDA) yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan Buatan diakibatkan oleh imbas dari para birokrat kurang berkompeten dalam penguasaan ekonomi dan berbagai fasilitas yang tersedia, sehingga mengakibatkan susahnya untuk keluar dari kemelut kemiskinan tersebut. Dampaknya, para ekonom selalu gencar mengkritik kebijakan pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ketimbang dari pemerataan.
Tahun ini tingkat kemiskinan di indonesia semakin meningkat, dimana sedikitnya lapangan kerja unntuk masyarakat dan kemampuan/keterampilan. Masyarakat tidak bisa dimilikinya, karena kurangnya pendidikan di indonesia masih menjadi masalah. Maka dari itu pemerintah harus memberikan lapangan pekerjaan bagi para pengangguran dan membuat bangunan sekolahan untuk masyarakat yang tidak mampu.

I.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan penulis mengenai masalah – masalah perekonomian di Indonesia khususnya masalah kemiskinan. Kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar, kemampuan keluarga dalam melaksanakan tanggung jawab dan peranan sosialnya, strategi keluarga dalam menghadapi permasalahan.

1.3 KONSEP KEMISKINAN
Kemiskinan adalah keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf hidup kelompoknya dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut
Tiga dimensi (aspek atau segi) kemiskinan, yaitu : Pertama, kemiskianan multidimensi artinya karena kebutuhan manusia itu bermacam-macam, maka kemiskiananpun memiliki banyak aspek. Diliahat dari kebijakan umum kemmiskinan meliputi aspek primer yang berupa mikin akan asset-aset, organisaisi politik dan pengetahuan serta keterampilan aspek yang sekunder yang berupa miskin jaringan social dan sumber-sumber keuangan dan informasi. Dimensi-dimensi kemiskinan tersebut memanifestasikan dirinya dalam bentuk kekurangan gizi,air dan perumahan yang tidak sehat dan perawatan kesehatan yang kurang baik serta pendisikan yamg juga kurang baik.
Kedua, Aspek kemiskinan tadi saling berkaitan baik secara maupun tidak langsung. Hal ini berarti bahwa kemajuan atau kemunduran pada salh satu aspek dapat mempengaruhi kemajuan atau kemunduran pada aspek lainnya.
Ketiga, bahwa yang miskin adalah manusianya baik secara individual maupun kolektif. Kita seering mendengar perkataan kemiskinan pesesaan (rural proferty) dan sebagainya, namun ini bukan desa atau kota, yang mengalami kemiskianan tetapi orang – orang atau penduduk atau juga manusianya yang menderita miskin jadi miskin adalah orang-orangnya penduduk atau manusianya
Adapun cirri-ciri kemiskinan pada umumnya adalah. Pertama pada umumya mereka tidak memiliki faktor produksi seperti tanah modal ataupun keterampilan sehingga kemampuan untuk memperoleh pendapatan menjadi terbatas.
Kedua mereka tidak memmiliki kemungkinan untk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri. Ketiga tingkat poendidikan rendah waktu mereka tersita untuk mencari nafkah dan mendapatkan pendapatan penghasilan. Keempat kebanyakan mereka tinggal di pedesaan. Kelima mereka yang hidup di kota masih berusia muda dan tidak didujung oleh keterampilan yang memadai.

1.4 PENYEBAB KEMISKINAN
Pada umumnya di Negara Indonesia penyebab-penyebab kemiskinan adalah sebagai berikut:
• Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia
Seperti kita ketahui lapangan pekerjaan yang terdapat di Indonesia tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Dengan demikian banyak penduduk di Indonesia yang tidak memperoleh penghasilan itu menyebabkan kemiskinan di Indonesia

• Tidak meratanya pendapatan penduduk Indonesia
Pendapatan penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukan relative tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian penduduk di Indonesia mempunyai pendapatan yang berlebih. Ini yang diusebut tidak meratanya pendapatan penduduk di Indonesia.

• Tingakat pendidikan masyarakat yang rendah
Banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pendidikan yang di butuhkan oleh perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja. Dan pada umumya untuk memperoleh pendapatan yang tinggi diperlukan tingkat pendidikan yang tinggi pula atau minimal mempunyai memiliki ketrampilan yang memadai dehingga dapat memp[eroleh pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan dehari-hari sehingga kemakmuran penduduk dapat terlaksana dengan baik dan kemiskinan dpat di tanggulangi.

• Kurangnya perhatian dari pemerintah
Masalah kemiskinan bisa dibilang menjadi maslah Negara yang semakin berkembang setiap tahunnya dan pemerintah sampai sekarang belum mampu mengatasi masalah tersebut. Kureangnya perhatian pemerintah akan maslah ini mungkin menjadi salah satu penyebnya.

1.5 DAMPAK DARI KEMISKINAN TERHADAP MASYARAKAT
Banyak dampak yang terjadi yang disebabkan oleh kemiskinan diantaran adalah sebagai berikut:
• Kesejahteraan masyarakat sangat jauh dari sangat rendah
Ini berarrti dengan adanya tingkat kemiskian yang tinggi banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pendapatan yang mencukupi kebutuhan hidup masyarakat.

• Tingkat kematian meningkat, ini dimksudkan bahwa masy6arakat Indonesia banyak yang menagalmi kemtain akibat kelaparan atau melakukan tindakan bunuh diri karena tidak kuat dalam menjalani kemiskinan yang di alami.

• Banyak penduduk Indonesia yang kelaparan karena tidak mampu untuk membeli kebutuha akan makanan yang merka makan sehari-hari.

• Tidak bersekolah (tingkat pendidikan yang rendah) ini menyebnabkan masyarakat si Indonesia tidak mempunyai ilmu yang cukup untuk memperoleh pekerjaan dan tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk memperoleh pendapatan.

• Tingakat kejahatan meningkat , Masyarakat Indonesia jadi terdesak untuk memperoleh pendapatan dengan cara-cara kejahatan karena dengan cara yang baik mereka tidak mempunyai modal yaitu ilmu dan ketermpilan yang cukup.


1.6 STRATEGI PENGENTASAN KEMISKINAN
Kemiskian timbul karena ada sebagian masyarakat yang belum ikut serta dalam pembanguna sehingga belum dapat menikmati hasil pembangunan secara memadai. Keadaan ini disebabkan oleh ketrbatasan dalam kepemilikan dan penguasaan factor produksi sehingga kemampun masyarakat dalam menghasilkan dan menikmati hasil-hasil pembangunan belum merata dan belum seimbang.
Oleh sebab-sebabitu upaya pengembangan kegiatan ekonomi kelompk masyarakat berpendapatan rendah senantiasa ditempatkan sebagi prioritas utama. Sejalan dengan itu,m penyedia factor produksi termsuk modal dan kemampuan peningkatan kemampuan masyarakat menjadi landasan bagi berkembangnya kegiatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan
Pelaksanaan pembangunan nasional yang dijhabarkan dalam program pembangunan sektoral,regional dan khusus. Pembangunan baik secara langsung maupun tidak langsung dirancang untk memecahkan maslah kemiskinan.

1.7 Menghilangkan kemiskinan
Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:
• Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
• Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
• Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.
2.1 KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relative, sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolute. Kemiskian relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi pendapatan, yang biasanya dapat didefinisikan di dalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud. Di Negara-negara maju, kemiskinan relative diukur sebagai suatu proporsi dari tingakt pendapatan rata-rata per kapita. Sebagi suatu ukuran relative, kemiskinan relative dapat berbeda menurut Negara atau periode di suatu Negara. Kemiskinan absolute adalah derajat dari kemiskinan di bawah, dimana kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak terpenuhi.
BEBERAPA INDIKATOR KESENJANGAN DAN KEMISKINAN
Ada sejumlah cara untuk mengukur tingkat kesenjangan dalam distribusi pendapatan. Yang sering digunakan yaitu:

1. Kurva Lorenz
Menggambarkan distribusi kumulatif pendapatan nasional di kalangan-kalangan lapisan penduduk, secara kumulatif pula. Kurva ini terletak di dalam sebuah bujur sangkar yang sisi tegaknya melambangkan persentase kumulatif pendapatan nasional, sedangkan sisi datarnya mewakili persentase kumulatif penduduk. Kurvanya sendiri “ditempatkan” pada diagonal utama bujur sangkar tersebut.Kurva Lorenz yang semakin dekat ke diagonal (semakin lurus) menyiratkan distribusi pendapatan nasional yang semakin merata. Sebaliknya, jika kurva Lorenz semakin jauh dari diagonal, maka ia mencerminkan keadaan yang semakin bururk.

2. Koefisien Gini
Adalah suatu koefisien yang berkisar dari angka 0 hingga 1, menjelaskan kadar kemerataan (ketimpangan) distribusi pendapatan nasional. Semakin kecil (semakin mendekati nol) koefisiennya, pertanda semakin baik atau merata distribusi. Begitu pula untuk sebaliknya, semakin besar koefisiennya, menyiratkan distribusi.
Kesenjangan pen dapatan penduduk Indonesia masih tinggi, meskipun rata-rata pendapatan per kapita penduduk Indonesia pada akhir 2010 sudah di atas 3.000 dollar AS per tahun. Tingginya kesenjangan itu terlihat pada sekitar 60 persen dari penduduk Indonesia yang pendapatannya di bawah 3.000 dollar AS. Kesenjangan yang dihadapi luar biasa karena rata-rata pendapatan per kapita 3.000 dollar AS per tahun, ternyata 60 penduduk pengeluaran mereka 2 dollar per hari, kata Pengamat Ekonomi dari Econit Hendri Saparini.

Sekitar 60 persen penduduk didominasi oleh batas bawah yang potensinya sebesar 58,1 persen, sedangkan sisanya mendekati level 3.000 dollar AS. Jadi, masyarakat dengan penghasilan di bawah 2.000 dollar AS per tahun masih mendominasi. Kalau itu terjadi berarti kesenjangan sangat luar biasa, bisa jadi dari persentase 60 persen ini sebanyak 58,1 persen itu di bawah sangat miskin, jadi jangan hanya dilihat secara persentase, katanya. Dia mengatakan, pendapatan penduduk Indonesia relatif lebih kecil dibandingkan China, padahal upah buruh yang diberikan negara tirai bambu tersebut termasuk sangat rendah.

Oleh karena itu, perlu kebijakan yang memihak kepada masyarakat menengah ke bawah dalam meningkatkan pendapatan dan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Perubahan Kebijakan Berbagai kebijakan yang diterapkan pemerintah masih cenderung memihak kepada pemilik modal. Jika perubahan kebijakan tidak dilakukan, maka akan berdampak signifikan kepada masyarakat kecil dan pendapatan per kapitanya cenderung tidak berubah, bahkan semakin mengecil.

Kalau perubahan kebijakan tidak dilakukan, maka yang di atas akan semakin menggelembung dan yang bawah tetap mengecil. Jadi mengganti kebijakan ekonomi sehingga berpihak kepada mereka yang tidak punya modal, katanya. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, pada 2010 mayoritas penduduk Indonesia masih memiliki penghasilan di bawah pendapatan per kapita. Pasalnya, jumlah pendapatan sebesar 3.000 dollar AS hanya diwakili 40 persen penghasilan penduduk Indonesia.

Saat ini, baru 40 persen masyarakat yang mampu memiliki penghasilan di atas pendapatan per kapita, katanya. Menurutnya, data yang merujuk hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional yang dilakukannya pada tahun lalu, perekonomian di Indonesia tumbuh sebesar 6,1 persen, lebih tinggi dibanding 2009 yang hanya tumbuh 4,5 persen. Pertumbuhan itu menyebabkan pendapatan per kapita masyarakat meningkat, dari 23,9 juta rupiah menjadi 27 juta rupiah.

Meski demikian, ternyata mayoritas masyarakat masih memiliki penghasilan di bawah 27 juta rupiah dalam setahun, katanya. Ia mengakui, perekonomian Indonesia belum tumbuh merata. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang masih dominan di sekitar pulau Jawa dan Sumatra, sehingga kesenjangan perekonomian bisa dihitung menggunakan indeks.
2.2 KESENJANGAN PENDAPATAN MASYARAKAT YANG MELEBAR
Krisis global akhir-akhir ini dinilai sebagai pemicu semakin meningkatnya kesenjangan pendapatan. Dari hasil studi di 70 negara maju dan berkembang, diketahui terjadi penurunan tingkat upah dalam pendapatan dalam dua dekade terakhir. Penurunan terbesar terjadi di Amerika Latin dan Karibia, diikuti Asia dan Pasifik, serta negara-negara maju.
Antara tahun 1990 hingga 2005, diperkirakan 2/3 negara mengalami peningkatan ketimpangan pendapatan, terbukti dari menurunnya pembagian upah bagi pekerja dalam pendapatan nasional. Jika tidak cepat ditangani, kesenjangan pendapatan yang besar dapat berpotensi meningkatnya angka kriminalitas dan rendahnya kualitas hidup. Hal serupa juga terjadi di Indonesia.
Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah seharusnya menerapkan kebijakan fiskal-moneter yang bisa mempertemukan antara sektor finansial dan sektor riil. Dia menambahkan, semakin kayanya masyarakat berpendapatan ekonomi tinggi didorong oleh kemampuan mereka untuk mengakses sektor finansial yang saat ini berkembang pesat. Sementara masyarakat berpendapatan ekonomi menengah ke bawah kesulitan untuk mengakses sektor serupa. Di sisi lain, katanya, sektor riil yang diharapkan bisa menolong masyarakat ekonomi menengah-bawah masih terkendala ekonomi biaya tinggi. “Orang kan inginnya dapat penghasilan tinggi. Ketika sektor riil terkendala, sedang finansial menarik karena penghasilan tinggi, ya orang pilih finansial dibanding sektor riil.
Kontributor terbesar DPK, katanya, adalah kelompok rumah tangga, terutama kelompok kaya di perkotaan, dan pemerintahan. Sedangkan kelompok bisnis cenderung hampir tidak ada karena lebih banyak diinvestasikan dalam bentuk surat utang.
Sementara itu, pengamat pasar modal Adler Manurung membenarkan, ke depan kecenderungan kesenjangan pendapatan antara kelompok kaya-miskin bakal terus melebar. “Yang kaya akan terus bertambah, namun pada saat bersamaan yang miskin juga akan ikut naik.










Kesimpulan : jadi kesimpulan yang telah saya buat di atas disini tingkat kemiskinan indonesia masih belum bisa di selesaikan, Tahun ini tingkat kemiskinan di indonesia semakin meningkat, dimana sedikitnya lapangan kerja unntuk masyarakat dan kemampuan/keterampilan. Masyarakat tidak bisa dimilikinya, karena kurangnya pendidikan di indonesia masih menjadi masalah. Maka dari itu pemerintah harus memberikan lapangan pekerjaan bagi para pengangguran dan membuat bangunan sekolahan untuk masyarakat yang tidak mampu.









Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=77690
http://www.oppapers.com/essays/Kemiskinan-Dan-Kesenjangan-Pendapatan/309992
http://www.dw-world.de/dw/article/0,,3883076,00.html
http://beritasore.com/2007/12/19/kesenjangan-pendapatan-masyarakat-bakal-melebar/

http://lasonearth.wordpress.com/makalah/makalah-kewarganegaraan-kemiskinan/

Jumat, 11 Maret 2011

NERACA PEMBAYARAN

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Seiringan dengan perkembangan bisnis internasional yang maju ini, serta semakin ketatnya persaingan di dalam dunia bisnis di era globalisasi ini, dimana teransaksi-transaksi yang bermunculan dalam dunia bisnis internasinoal dapat menyebabkan uang mengalir dari negara lain, maka suatu negara besrta penduduknya harus bersaing dengan penduduk negara lain untuk menciptakan kelancaran aliran dana masuk dari negara luar agar lebih tinggi jiga dibandingkan dengan aliran dana keluar dari negaranya.

Neraca pembayaran dapat dijadikan ukuran seberapa besar arus dana internasional yang masuk dan kluar dari negara tersebut, maka sangat penting bagi negara adanya neraca pembayaran dimana dana yanag masuk dan keluar bisa dihitung dengan seimbang atau balance. Karena neraca pembayaran potret keuangan atau kinerja keuangan yang menggambarkan transaksi ekonomi penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain pada satu priode tertentu.

Neraca pembayaran di Indonesia peranannya sangat penting dalam pengelolaan ekonomi makro indonesia, selain dapat dijadikan sebagai barometer dalam mengukur kemampuan perekonomian nasional dalam menopang transaksi-transaksi internsional, terutama yang berhubungan dengan kewajiban pemabayaran utang dan transaksi ekspor dan impor, neraca pembayaran juga merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi sentimen para pelaku pasar, beserta sejumlah besaran yang ada dialamnya, seperti transaksi ekspor dan impor barang dan jasa memiliki peranan penting dalam pembentukan domestik bruto, oleh karna itu sektor ini memiliki perana yang sangat strategis dalam upaya mendorong perbaikan ekonomi didalam negeri.





1.2 TUJUAN DAN FUNGSI NERACA PEMBAYARAN
Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi negara di perdagangan internasional

Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi pembayaran internasional

Merupakan alat untuk mengukur berapa besar utang dan piutang negara terhadap luar negeri

Merupakan alat untuk mengukur struktur dan komposisi transaksi ekonomi suatu negara dengan dunia internasional

Mengukur keadaan perekonomian dan posisi keuangan internasional suatu negara
Memberikan bantuan dan sistem pembayarannya,
Memberikan bantuan kepada pemerintah dalam mentapkan kebijakan moneter dan fiskal,
Memberikan keterangan kepada pemerintah di dalam menetapkan berbagai kewajiban perekonomian nasional seperti ekspor impor, lalu lintas moneter serta produksi, dan
Membantu pemerintah dalam mengambil keputusan dalam bidang politik perdagangan dan urusan pembayarannya.
Neraca pembayaran memiliki beberapa fungsi, yaitu:
Alat pembukuan anggaran dan alat pembayaran luar negeri,
Alat untuk menjalankan pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional,
Alat untuk mengukur keadaan perekonomian suatu Negara,
Alat untuk menetapkan kebijakan moneter dan fiskal, dan
Untuk mengetahui transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional.
A. Komponen Neraca Pembayaran

• Neraca Pmbayaran Transaksi Berjalan (Current Account)
• Neraca Taransaksi Modal (Capital Account)
• Neraca Jasa Neraca Moneter (Accommodating Transaction)
• Neraca Perdagangan Transaksi Unilateral

B. Transakasi Neraca Pembayaran

• Transaksi Barang
• Transaksi Jasa
• Transaksi Modal
• Transaksi Unilateral/Hadiah (Grant)
• Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
• Investasi Jangka Pendek (Short Term Investment)
• Transaksi Pemindahan Emas (Gold Movement)
• Transaksi Pengangkutan Mata Uang (Currency Shipment)

C. Keseimbangan Neraca Pembayaran

• Keseimbangan Transaksi Berjalan
• Keseimbangan Transaksi Modal
• Keseimbangan Neraca Pembayaran




• MAKSUD DARI NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi negara internasional yang
meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan
penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan
sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara.
Tujuan utamannya adalah untuk memberikan informasi kepada pemerintah tentang posisi keuangan dalam hubungan ekonomi dengan negara lain serta membantu di dalam pengambilan kebijaksanaan moneter,fiskal,p erdagangan dan pembayaran internasional.

• Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi.
1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.

2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

1.3 PENDAPATAN PERKAPITA
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara, semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut

• PENDAPATAN PER KAPITA PADA SAAT TAHUN 2008/2009
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009 yang mencapai 4,5% membuat pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2009 naik menjadi Rp 24,3 juta (US$ 2.590,1) dibandingkan tahun 2008 yang sebesar Rp 21,7 juta (US$ 2.269,9).
Demikian disampaikan oleh Deputi Neraca dan Bidang Analisis Statistik Slamet Sutomo di kantornya, Jakarta, Rabu (10/2/2010).

"PDB per kapita merupakan PDB (atas dasar harga berlaku) dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pada tahun 2009 angka PDB per kapita diperkirakan mencapai Rp24,3 juta (US$ 2.590,1) dengan laju peningkatan sebesar 12,0 persen dibandingkan dengan PDB per kapita tahun 2008 yang sebesar Rp21,7 juta (US$ 2.269,9)," tuturnya.
Pendapatan per kapita Indonesia di 2010 tercatat naik 13% menjadi Rp 27 juta atau US$ 3.004,9, dari pendapatan per kapita di 2009 yang sebesar Rp 23,9 juta atau US$ 2.349,6.
Demikian disampaikan dalam siaran pers Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip, Senin (7/2/2011).

PDB/PNB (Produk Nasional Bruto) per kapita merupakan PDB/PNB (atas dasar harga berlaku) dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

Sementara itu PNB per kapita juga meningkat dari Rp 23,1 juta atau US$2.267,3 di 2009 menjadi Rp 26,3 juta atau US$2.920,1 di 2010 atau terjadi peningkatan sebesar 13,9%.

Seperti diketahui, perekonomian Indonesia di 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 6,1% dibanding 2009.

Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan di 2010 mencapai Rp 2.310,7 triliun, sedangkan di 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 2.177,7 triliun dan Rp 2.082,5 triliun.
Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB di 2010 naik sebesar Rp 819 triliun, yaitu dari Rp 5.603,9 triliun di 2009 menjadi sebesar Rp6.422,9 triliun di 2010.

• Prospek tahun 2009 sampai 2010
• Prospek perekonomian Indonesia telah membaik pada tahun 2009 sampai 2010
o Prospek ekonomian Indonesia telah membaik dalam tiga bulan terakhir. Ekonomi diperkirakan tumbuh 4,3 persen di tahun 2009,lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,5 persen. Tahun 2010, pertumbuhan diperkirakan meningkat menjadi 5,4 persen, sebelum kembali ke tingkat pertumbuhan potensial Indonesia saat ini sebesar 6 sampai 6,5 persen mulai meningkat di tahun 2010, dimana peningkatan Indonesia cukup membaik di tahun 2010.
Bersamaan menguatnya pertumbuhan di Indonesia, pemulihan global pun terjadi lebih awal dari perkiraan, dibarengi perbaikan prospek untuk mitra dagang utama (MTP) Indonesia. Output lintas MTP Indonesia diproyeksikan turun sebesar 1,7 persen secara keseluruhan di tahun 2009. Pendorong utama pertumbuhan Indonesia tahun 2009 diperkirakan karna berasal dari permintaan domestik, didukung oleh pemulihan disektor eksternal pengeluaran konsumsi swasta diperkirakan tetap kuat, naik sekitar 4,5 persen di tahun dengan belanja terkait pemilihan umum di paruh pertama ditambah stimulus fiscal di paruh kedua.

• PENDAPATAN PER KAPITA PADA TAHUN 2010/2011
.Di tahun 2011 yang saya tahu saat ini dari kabar-kabar berita/Media masa, indonesia menargetkan jumlah perkapita mencapai Rp 2,9 (2.925.756) maka tax perkapita akan 10% lebih dari pendapatan perkapita. Ini menunjukkan bahwa masyarakat dari sisi pendapatannya sudah cukup tergolong baik. Dalam begitu tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayar kewajiban pajak kian membaik dan meningkatkan pembayaran pajak, dengan ini di tahun 2011 tingkat perkapita akan naik,ini cukup bagus untuk negara berkembang, karna bagaiman pun masyarakat harus melakukan kegiatan lain untuk pengeluarannya dari pendapat yang di terima. Di bandingkan tahun sebelum.

Dalam beberapa pekan mendatang, dunia usaha menyiapkan diri memasuki tahun 2010. Pertanyaannya adalah bagaimana warna perekonomian Indonesia 2010? Jawaban atas pertanyaan itu diterjemahkan oleh setiap perusahaan.
Mungkin kita sependapat, perekonomian 2010 diharapkan lebih baik dibandingkan dengan saat kita menyiapkan perekonomian 2009. Saat itu, Agustus-Oktober 2008, perekonomian dunia sedang dalam puncak krisis dan berdampak pada perekonomian kita. Indeks harga saham berguguran, nilai uang rupiah jatuh terhadap dollar AS, dan krisis itu mencekam dunia perbankan. Karena itu, amat bisa dimaklumi, prospek perekonomian 2009 dalam kacamata waktu itu sungguh buram.
• Prospek 2010


Bagaimana prospek tahun 2010?, dalam penyampaian nota keungan di depan DPR, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukkan, ekonomi Indonesia 2010 diprediksi tumbuh sekitar 5,0 persen. Banyak pihak meyakini, pertumbuhan ekonomi kita bisa lebih tinggi dari itu.it Itu sebabnya, dalam perdebatan di DPR, akhirnya disepakati perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen.

Optimisme semacam ini sungguh penting untuk memberi dorongan lebih besar bagi pelaku ekonomi untuk mencapainya atau bahkan melampauinya.

Saya mengamati perkembangan PDB nominal, yaitu PDB yang menggunakan harga sebagiaman dirasakan hari-hari ini. PDB monimal ini lebih mirip bergagai laporan keuangan perusahaan, sementara PDB riil lebih mirip perkembangan tonase produksi perusahaan. Sementara PDB riil lebih mirip perkembangan tonase produksi perusahaan. Dengan ini PDB nominal Indonesia tumbuh tinggi.

Pada tahun 2008, saat perekonomian riil tumbuh 6,1 persen,PDB nominal justru tumbuh 25 persen. Kuartal pertama 2009, pertumbuhan PDB nominal sebesar 16,9 persen dan pada kuartal kedua menjadi 10,9 persen. Dengan prospek pertumbuhan lebih tinggi pada kuartal ketiga dan keempat, diyakini PDB nominal akan naik sehingga secara keseluruhan pertumbuhan tahun 2009 berada sekitar 15 persen.


Jika ini terjadi, PDB nominal kita akan mencapai sekitar Rp 5.700 triliun. Angka ini kurang lebih sama dengan prediksi PDB nominal sekitar 570 miliar dollar AS, seperti disebutkan sebelumnya. Dengan latar belakang itu, saat PDB riil diprediksi tumbuh 5,5 persen, PDB nominal 2010 akan tumbuh 15-18 persen. Jika ini terjadi, sepanjang 2010, PDB nominal kita akan mencapai Rp 6.500 triliun-Rp 6.600 triliun. Ini berarti PDB per kapita tahun 2010, dengan catatan nilai tukar rupiah bergerak menguat sebagaimana terjadi akhir-akhir ini, akan berada pada 2.800 dollar AS-3.000 dollar AS.



\

1.4 A. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut jadi hanya WNI saja.
Rumus PNB
PNB = PDB – PPLN + PPDN
PNB = PDB + PPPN
Jika PDB kurang meberikan gambaran tentang berapa sebenarnya outputyang dihasilkan oleh faktor – faktor produksi milik perekonomian domestik, dalam PNB dapat di ketahui. Di negara yang sedang berkembang nilai PNB lebih kecil dari PDB karena nilai impor faktor produksi lebih besar daripada nilai ekspor faktor produksi.
1.5 A. Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun, baik WNI atau WNA. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Rumus PDB
PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor –impor)
PDB = C + I + G + (X – M) Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga,investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri. Rumus ini termasuk rumus pendekatan pengeluaran.
Kesimpulan
Neraca pembayaran adalah sebagai alat bantu transaksi-transaksi negara, yang mencakup pembelian dan mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Tujuan utama neraca pembayaran yaitu untuk memberikan informasi kepada pemerintah tentang posisi keuangannya, khususnya yang terkait dengan hasil praktek hubungan ekonomi dengan negara lain. Neraca pembayaran juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan bidang moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran internasional. Dari semua data yang saya dapatkan pendapatan per kapita Indonesia pertahunnya bertambah naik per kapita, dimana disimpulkan disini bahwa penduduk Indonesia yang semakin besar penduduknya.

Daftar Pusaka :
http://ekoxi.blogspot.com/2009/04/tujuan-dan-fungsi-neraca-pembayaran.html
http://yandra08.blogspot.com/2008/12/neraca-pembayaran.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_perkapita
http://www.detikfinance.com/read/2010/02/10/131037/1296658/4/pendapatan-per-kapita-ri-naik-jadi-rp-243-juta-di-2009
http://www.detikfinance.com/read/2011/02/07/123221/1561449/4/pendapatan-per-kapita-ri-naik-13-jadi-rp-27-juta
http://intannurliahtirta.ngeblogs.info/2011/03/06/neraca-pembayaran-dan-pendapatan-nasional/

Rabu, 02 Maret 2011

KEGUNAAN INTERNET BAGI SAYA SENDIIRI

Nama: Akhmad Saeful Bahri
NPM:20210474
Kelas: 1EB07

TUGAS TI 2C

Bagi saya kegunaan internet untuk saya sangat banyak terutama, untuk mencari hal-hal terbaru dan info-info yang ada di dunia luar dan dalam ,dan bisa juga untuk mencari tugas-tugas kuliah yang lebih luas dan lengkap,internet juga bagi saya bisa untuk memainkan game-game online lewat internet, yang bisa berhubungan langsung dengan manusia dengan cara chat-chatan lewat permainan tersebut, dan dengan cara menggunakan internet saya bisa memperjual beli kan barang-barang saya lewat internet dengan cara menyebarluaskannya lewat kaskus, internet banyak sekali ke gunaannya bagi manusia di muka bumi ini,jadi bagi saya internet ini sangat berguna karna dengan adanya internet saya bisa menemukan hal yang tadinya saya tidak tau menjadi tau,dan bisa juga berbisnis lewat internet online.
Dengan adanya internet saya tidak perlu bersusah payah untuk mencari sesuatu yang saya inginkan. Karna saya dapat mendownload berbagai macam sesuatu di internet. Contohnya : lagu, video, game, aplikasi-aplikasi terbaru, serta data atau dokumen yang saya inginkan. Selain itu saya dapat berkomunikasi dan silaturrohmi dengan teman yang berada di luar daerah melalui YM, facebook,twitter, dll.
Dan internet juga dapat membantu saya mendapatkan teman baru dari dalam atau luar daerah serta memperluas pergaulan saya.
Maka dari itu internet sangat membantu saya dan menjadikan hidup saya lebih hidup dan berarti.

TERIMA KASIH